Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencuci Karpet

Karpet merupakan salah satu tempat yang sering dihinggapi oleh kuman dan bakteri. Pasalnya, jika tidak rutin dibersihkan, akan mudah berdebu dan kotor. Namun, terkadang beberapa orang lupa membersihkannya dikarenakan masih terlihat bersih. Nah, berikut tanda – tanda yang harus perhatikan.

Mengeluarkan bau tak sedap

gambar ilustrasi mencium bau

Tanda pertama yang bisa kamu rasakan adalah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Apalagi jika kamu menempelkan tangan ke karpet tersebut. Bau tersebut akan menempel pada tangan.

Membuat orang di rumah bersin

ilustrasi orang sedang bersin

Setiap barang yang berdebu bisa mengakibatkan seseorang bersin – bersin. Sama halnya dengan karpet. Jika sudah kotor, seseorang yang ada di dekatnya akan bersin – bersin.

Warna karpet berubah

sumber: pinterest

Jika sudah kotor, kamu bisa melihat warna pada karpet berubah. Sebagai contoh, jika kamu memiliki karpet berwarna merah, warna akan pucat dan terlihat luntur.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Menyengat Pada Karpet Baru

Nah, kalau sudah melihat tanda-tanda tersebut, segera bersihkan karpet. Kamu juga bisa membersikanmya sendiri dengan alat penghisap debu.

Ulangi beberapa kali sampai benar-benar nggak memunculkan kotoran yang dapat terhisap oleh alat. Kalau nggak punya alat penghisap debu, kamu bisa kok membersihkannya dengan sapu lidi. Paling penting adalah memastikan benar-benar tidak ada kotoran yang tertinggal.

Setelah itu, kamu bisa menjemurnya di bawah sinar matahari untuk menghilangkan bau apek. Sembari menjemur, kamu bisa mengulangi membersihkan dengan sapu lidi untuk memastikan debu dan kotoran hilang.

Nggak cukup sampai di situ, sekali waktu kamu perlu membawanya untuk dibersihkan di jasa pencucian. Bawalah ke jasa pencucian setidaknya enam bulan sekali. Jasa pencucian akan membersihkan dengan alat khusus sehingga dapat bersih maksimal.

Membiarkan karpet terlalu lama tanpa dibersihkan bisa mengakibatkan debu dan kotoran menempel dan masuk hingga ke dalamnya. Berbagai mikroorganisme juga mungkin tumbuh di sana, misalnya kutu dan tungau.

Hal inilah yang dapat memicu berbagai gangguan penyakit mulai dari kulit hingga pernapasan.

Sumber : www.liputan6.com

Cek artikel terbaru dan menarik lainnya disini